KKN UTM 2012 di Desa Cangkreng

Sebanyak 15 orang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan dari berbagai jurusan, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng

Penyuluhan Pupuk Organik Bersama KKN UTM

Bertempat di Balai Desa kegiatan penyuluhan PPL , UPT Pertanian Kec. Lenteng bersama Mahasiswa KKN UTM 2012.

Balai Desa Cangkreng

Balai Desa Cangkreng sebagai tempat aparatur desa Cangkreng bermusyawarah sekaligus tempat pelayanan masyarakat tampak memukau dengan warna biru.

Tanaman Tembakau Berkualitas Tinggi Desa Cangkreng

Tanaman tembakau adalah tanaman andalan petani desa cangkreng. Tanaman tembakau yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi.

Masjid At-Taqwa Desa Cangkreng

Masjid At-Taqwa adalah Masjid utama di Desa Cangkreng. Masjid ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk beribadah kepada Allah SWT. Setiap hari jum'at masjid ini selalu dipenuhi jama'ah sholat jum'at.

Posko Keamanan Lingkungan Desa Cangkreng

Poskamling ini digunakan masyarakat desa Cangkreng untuk menjaga keamanan lingkungan desa. Poskamling ini telah memenangkan lomba Poskamling tingkat Jawa Timur.

29 Agustus 2012

Sosial Ekonomi Desa Cangkreng

Pekerjaan
Walaupun sebagian besar masyarakat desa cangkreng bermata pencaharian  sebagai petani dengan total keseluruhan warga produktif yang bertani sebesar 1286 0rang dan buruh tani sebesar 450 orang. Tetapi berdasarkan data yang telah dihimpun terdapat 18 jenis pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat desa ini antara lain adalah: Buruh swasta 175, PNS 60 orang, Guru Negeri 7orang, Guru Swasta 75 orang, ABRI 1orang, Pedagang 100 orang, tukang kayu/batu 65 orang, peternak 25 orang, karyawan swasta 30 orang, montir 9 orang, perawat/bidan 3 orang, Dokter 7 orang, Sopir 50 orang, penjahit 30 orang, pengrajin 26 orang. Sedangkan untuk masyarakat nonproduktif tetapi mendapatkan pensiunan terdapat 10 orang.

Infrastruktur Desa Cangkreng

Fasilitas Bangunan
Sebagai salah satu desa yang cukup padat penduduk, dan dengan berbagai macam kegiatan warga untuk mendukung perekonomiannya. Keberadaan insfrastruktur  yang memadai akan sangat menentukan roda perekonomian Desa Cabgkreng ini. Seperti keberadaan saluran irigasi untuk menunjang pertanian sebagai fokus perekonomian utama, dan jembatan penghubung antar dusun untuk menjamin lancarnya arus barang dan jasa. Jalan yang baik, fasilitas umum seperti pendidikan, Polindes, atau kantor pemerintahan desa menjadi faktor utama bisa maju atau tidaknya suatu desa.

10 Agustus 2012

Sejarah Desa Cangkreng

Desa Cangkreng merupakan salah satu desa di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Dahulu desa ini bernama Desa Dedder yang diambil dari kata a-deder (arena latihan kuda), hal ini dikarenakan desa ini digunakan sebagai tempat berkumpul dan arena latihan kuda. Suatu ketika pangeran Jokotole berkunjung ke desa ini, dan meminta untuk dimasakkan kacang tanah karena memang desa ini dahulunya adalah sentra kacang tanah dimana lumbung utamanya berada di dusun Pocang (kelompok petani kacang). Salah seorang warga yang mendapatkan kesempatan tersebut sungguhlah sangat bahagia, walaupun demikian, karena minyak goreng pada saat itu sulit, maka kacang tidak digoreng melainkan di sanggar (sangrai). Karena sangat suka dengan rasa kacang sangrai yang bahkan lebih enak dari kacang goreng tersebut, maka pangeran Jokotole menyampaikan kepada masyarakat untuk merubah desa menjadi Desa Cangkreng yang berasal dari kata kacang kerreng (kacang sangrai tersebut).

Perkembangan desa Cangkreng dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Dimulai pada masa kepemimpinan Bapak Kawi tahun 1925 hingga masa kepemimpinan Bapak Halili, SH saat ini. Terlihat dari infrastuktur desa yang kian mengalami pembenahan, tatanan masyarakat hingga taraf hidup masyarakat yang kian membaik.

Desa Cangkreng memiliki total 3 dusun yaitu dusun dedder yang merupakan dusun tempat pemerintahan desa berada. Kemudian dusun cangkreng laok yang berada di sebelah selatan dusun dedder. Dan yang terakhir adalah dusun Pocang yang terletak paling barat berbatasan dengan Desa Poreh. Selama sejarah desa, untuk pemekaran wilayah desa belum pernah ada pemekaran wilayah. Pemekaran wilayah sendiri di desa ini masih tetap, walaupun telah terdapat pembenahan desa namun tata letak (layout) serta luasnya desa masih seperti dahulu kala. Hal ini dikarenakan desa Cangreng memiliki batas wilayah dengan berbagai desa yaitu sebelah utara berbatasan dengan desa Meddelan, sebelah timur berbatasan dengan desa Sender, sebelah selatan beratasan dengan desa Talang, dan sebelah barat berbatasan dengan desa Poreh. Pemekaran wilayah tidak dilakukan begitu saja karena setiap desa memiliki batasan wilayah dengan desa lain yang telah ditentukan.

Sampai tahun 2013 pemerintahan Desa Cangkreng terjadi secara turun-temurun. Dimulai dari Bapak Kawi yang merupakan kepala desa Cangkreng yang merupakan saudara ipar bapak Sarbini (kepala desa generasi ke 3), beliau menjabat sebagai kepala desa selama ± 20 tahun. Kemudian dilanjutkan masa pemerintahan Bapak Zainal atau akrab yang lebih dikenal H. Damahuri yang telah menjabat sebagai kepala desa selama ± 41 tahun, beliau terhitung masih saudara ipar bapak Sarbini. Kemudian tahun 1988-2006 desa ini dikepalai oleh bapak Sarbini yang merupakan kepala desa generasi ke-3, waktu yang cukup lama untuk menjabat sebagai kepala desa. Tetapi karena menurut penuturan sebagian besar warga memang selama pemerintaqhan beliau desa ini aman dan tanpa suatu permasalahan yang berarti maka tidak mengherankan apabila bapak Sarbini terpilih menjadi kepala desa sebanyak 2 kali. Tetapi karena peraturan mengharuskan menjabat dalam dua periode, sedangkang bapak Sarbini telah melaluinya. Periode I tahun 1988-1996 dan periode II pada tahun 1996-2006.  Bapak Halili, SH. yang tidak lain adalah putra dari bapak Sarbini kemudian terpilih menjadi kepala desa Cangkreng sampai nanti pemilihan kepala desa Cangkreng pada tahun 2013.